Kategori
Artikel

Menghentikan Rentenir Di Tanah Datar

Muhammad Iqbal. (Foto/Istimewa)

Sabtu 12 Maret 2022 I 20:41 WIB

Oleh : Muhammad Iqbal

SUMBAR (Buletin Al-Maksum). Beberapa hari lalu bupati Tanah Datar Eka Putra melakukan launching gerakan “Ayo Makan Rendang Di Tanah Datar ” sebagai bentuk perlawanan terhadap maraknya rentenir di Tanah Datar. Gerakan ini digadang gadang sebagai bentuk upaya untuk memberantas maraknya rentenir di Tanah Datar. Lalu apakah ini program upaya yang tepat ?.

Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rentenir adalah orang yang mencari nafkah dengan membungakan uang. Dikutip dari laman Sikapi Uang Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rentenir adalah orang yang meminjamkan uang kepada masyarakat dalam rangka memperoleh keuntungan melalui penarikan sejumlah bunga. Keberadaan rentenir sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia dalam mempertahankan hidup,terutama bagi masyarakat pedesaan. Keberadaan terus ditengah masyarakat terus berkembang sampai saat ini sudah ada yang berbentuk online.

Namun keberadaan rentenir memberikan pinjaman uang dengan mengambil untung bunga yang tinggi sangatlah merugikan masyarakat. Bahkan Presiden Jokowi mengecam keberadaan rentenir ini ditengah masyarakat baik legal maupun ilegal. Presiden Jokomi memerintahkan seluruh jajarannya untuk memberangus keberadaan rentenir ilegal yang meresahkan masyarakat. Bahkan pemerintah menghimbau bagi masyarakat yang terlanjur meminjam uang ke rentenir ilegal agar tidak membayar lagi. Keadaan seperti ini juga terjadi di tengah masyarakat Tanah Datar.
Permasalahan ini membuat bupati Tanah Datar Eka Putra geram dan memberikan solusi terhadap permasalahan ini dengan meluncurkan program “Ayo Makan Rendang Di Tanah Datar”. Program ini jelas tidak tepat dan sangat jauh panggang dari api. Logikanya begini,orang butuh uang lalu minjam ke rentenir,kata pemerintah jangan pinjam uang ke rentenir,ayo makan rendang saja ! . Sungguh ini sangat jauh dari solusi permasalahannya.

Lalu apakah solusi yang tepat untuk memberantas rentenir ? Pertama kita harus menganalisa kenapa ada rentenir ? Jelas jawabannya karena masyarakat membutuhkan pinjaman uang. Kedua kenapa masyarakat meminjam uang ke rentenir ?.

Pertama karena rentenir biasa dekat dengan masyarakat . Rentenir biasa datang ke kampung2 menawarkan pinjaman. Sedangkan dibandingkan dengan lembaga lain yang juga menawarkan pinjam seperti bank sangat jauh dari kampung dan harus ke pusat kota terlebih dahulu untuk bisa mengaksesnya. Kedua Mudah,cepat dan tanpa jaminan. Inilah yang membuat masyakat mau meminjam uang ke rentenir karena prosesnya mudah,cepat dan tidak perlu pakai jaminan cukup dengan fotocopy ktp dan KK tanpa surat berharga lainnya. Terakhir yaitu pengetahuan dimana minimnya pengatahuan masyarakat atau informasi mengenai tempat meminjam seperti di bank dan lainnya.

Solusi rentenir ini adalah menghadirkan BUMNag Simpan Pinjam Nagari. Kehadiran BUMNag simpan pinjam akan bisa menghapuskan keberadaan tentenir dengan sendiri. BUMNag dekat dengan kampung sehingga masyarakat tidak perlu ke pusat kota lagi untuk meminjam uang,BUMNag yang memberikan pelayanan mudah ,cepat dan tanpa anggunan karena antar pihak pengelola dan peminjam sudah saling kenal dan tahu.

Semoga ikhtiar kita memberantas kemiskinan bisa terwujud seiring zaman yang berubah,dulu orang menyimpan padi di rangkiang atau pagu rumah sebagai tempat menyimpan padi lalu diambil dan dijual ketika dibutuhkan saat mau masa tanam sawah atau ladang dananak masuk sekolah untuk membayarnya. Namun sekarang zaman sudah berubah maka kita perlu berinovasi program yang tepat ke pada masyarakat agar tetap bisa bertani dan melanjutkan anak sekolah.
Dengan hadirnya BUMNag simpan pinjam ini bisa menjadi solusi untuk masyarakat.Semoga ikhtiar kita mewujudkan perubahan masyarakat Tanah Datar yang sejahtera dan maju bisa terwujud. Amin. (Rinaldi/Buletin Al-Maksum).

Pewarta: Muhammad Rinaldi
Editor: Ahmad Zaim Syah, Muhammad Rifai

Tinggalkan komentar