Kategori
Berita Nasional

Wapres KH Ma’ruf Amin Minta Kebebasan Pers Disertai Tanggung Jawab Sosial

Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin memberikan arahan pada acara Gatra Awards 2022. (Foto Antaranews/Ist)

Selasa 13 Desember 2022 13:31 WIB

JAKARTA (Al-Maksum). Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta kebebasan pers yang dimiliki media massa tetap disertai dengan tanggung jawab sosial dan tetap dalam koridor hak asasi manusia.

Hal itu disampaikan Wapres dalam sambutannya yang disampaikan secara daring pada acara Gatra Awards 2022, Senin (12/12), sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.

“Media massa memiliki posisi strategis sebagai kontrol sosial dalam kehidupan berdemokrasi. Hendaknya kebebasan pers ini mutlak disertai dengan tanggung jawab sosial, dan tetap dalam koridor ketentuan hak asasi manusia,” ujar Wapres.

Wapres menyampaikan bahwa media harus terus memberikan informasi kepada masyarakat secara berimbang dan edukatif. Wapres juga meminta peran aktif media untuk berkontribusi dalam kemajuan bangsa pascapandemi.

“Terlebih kini, dalam upaya menanggulangi dampak pandemi, media massa bersama dengan segenap elemen bangsa sepatutnya bersinergi untuk mempercepat pemulihan bangsa,” imbaunya.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga mengapresiasi Gatra Media Group atas inisiasinya memberikan penghargaan kepada institusi pemerintah, swasta, dan individu yang telah berdedikasi dalam mengakselerasi pemulihan bangsa. Ia pun berharap apa yang telah dilakukan para penerima penghargaan dapat diadopsi oleh pihak lain.

“Selamat kepada seluruh penerima penghargaan Gatra Awards 2022. Saya harapkan prestasi ini dapat menginspirasi berbagai pihak lain untuk memajukan Indonesia melalui sumbangsih nyata dan realisasi program-programnya,” ujarnya.

Menutup sambutannya, Wapres berharap kegiatan seperti ini mampu meningkatkan semangat masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kualitas diri dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Forum penghargaan ini juga seyogyanya semakin memantik semangat berkarya seluruh insan kreatif Indonesia, untuk lebih produktif, inovatif, dan kontributif mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Direktur Utama Gatra Media Group Hendri Firzani menyampaikan bahwa penganugerahan Gatra Awards merupakan bentuk apresiasi kepada pemangku kebijakan dan swasta yang secara optimal berupaya untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional pascapandemi.

Hendri berharap penghargaan ini dapat memberikan semangat dan inspirasi kepada berbagai pihak untuk terus berkarya membangun bangsa. (Red/Antaranews)

Sumber: Antaranews
Pewarta: Ahmad Zaim Syah
Editor: Muhammad Rifai

Kategori
Banten Berita

Mudir JATMAN Banten, Bangun Basis Struktur Organisasi Hingga RT/RW Di Kota Tangerang

Mudir JATMAN Banten KH Tubagus Ahmad Sehabudin Assa’idi bersama Idaroh Gusniyah JATMAN Kecamatan Pinang dan Kecamatan Larangan Kota Tangerang.

Selasa 13 Desember 2022 l 8:05 WIB

TANGERANG (Al-Maksum). Mudir Idaroh Wustho JATMAN Banten KH Tubagus Ahmad Sehabudin Assa’idi menyambut gembira dengan dilantiknya para pengurus Idaroh Gusniyah JATMAN Kecamatan Pinang dan Kecamatan Larangan Kota Tangerang.

Hal tersebut disampaikan kepada Buletin Al Maksum, Senin (11/12/2022) di Ndalem Komplek Pondok Pesantren Darussa’adah Jatiuwung Kota Tangerang.

KH Tubagus Sehab mengatakan, dengan dilantiknya 2 kecamatan berarti di kota Tangerang sudah 6 kecamatan yang secara definitif terbentuk. Itu merupakan bukti kerja nyata dari kepengurusan Syu’biyah JATMAN Kota Tangerang yang dipimpin oleh KH Syarif Rahman Hakim dalam membangun organisasi JATMAN yang riil terlihat nyata hasilnya.

“Kerja-kerja nyata organisasi seperti ini yang kita harapkan bisa terlihat hasilnya dan tentu saja dengan terbangunnya kepengurusan JATMAN di tingkat Gusniyyah akan lebih mendekatkan JATMAN kepada masyarakat”, jelas KH Tubagus Sehab.

Lanjutnya, dengan begitu agenda program mengenalkan Thoriqoh dan memasyarakatkan Thoriqoh di lingkungan warga bisa lebih mudah dan cepat. Sebab secara basis organisasi, JATMAN tidak berjarak dengan warga.

“Ini yang sesungguhnya kita butuhkan saat ini. Agar keberadaan JATMAN tidak berdiri di menara gading. Sulit terjangkau oleh masyarakat awam. Padahal Missi kita adalah bagaimana bisa membina Umat agar mengenal Allah SWT, mengenal Rasulullah Muhammad SAW yang sebenar-benarnya. Sehingga ruh dan hati umat berkekalan berdzikir kepada Allah SWT” tutur KH Tubagus Sehab.

Menurutnya, itu Missi thoriqoh yang harus kita lakukan dimana pun kita bertinggal. Jangan berhenti bergerak setelah dilantik. Justru pelantikan sebagai awal dari sebuah pengabdian kepada umat, bangsa dan negara. Melalui JATMAN inilah kita berkhidmat kepada Para Masyaikh dan Umat Sayyidina Muhammad SAW.

“Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada para pengurus yang telah dilantik. Dan terus bentuk struktur organisasi JATMAN hingga ke tingkat RT/RW”, tandas KH Sehab Mudir JATMAN Banten. (Red)

Pewarta: Tubagus Soleh
Editor: Ahmad Zaim Syah, Muhammad Rifai

Kategori
Banten Berita

Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang Raih Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM

Camat Cipondoh Kota Tangerang Khotibul Imam (kanan) menerima penghargaan pelayanan publik berbasis HAM. (Foto/Istimewa)

Selasa 13 Desember 2022 l 5:46 WIB

TANGERANG (Al-Maksum). Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang menorehkan Prestasi dengan diraihnya penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM dari Kemenkumham RI.

Hal tersebut disampaikan kepada Buletin Al Maksum oleh Camat Cipondoh Kota Tangerang Khotibul Imam, Senin (11/12/2022) di Cipondoh.

Lebih lanjut, Khotibul Imam mengatakan bahwa penghargaan yang diraih oleh kecamatan Cipondoh merupakan bukti nyata hasil dari bimbingan dan pembinaan kepada Aparatur Pemerintahan oleh Pemkot Tangerang di Kecamatan Cipondoh.

“Dengan diraihnya penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM dari Kemenkumham RI yang diserahkan langsung oleh Bapak Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin memperkuat keyakinan kami bahwa apa yang sekarang kami kerjakan sebagaimana bimbingan dan pembinaan dari Pemkot Tangerang sudah sesuai dengan koridor standar pelayanan Publik”, papar Khotibul Imam

Menurutnya, tentu saja ini merupakan modal kuat bagi kami untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat tanpa pandang bulu. Semuanya sama dalam perspektif HAM.

“Secara pribadi, saya sampaikan kepada staf untuk membuka ruang kepada warga agar setiap aduan warga yang bisa ditangani hari itu harus diselesaikan hari itu juga, sehingga warga merasakan mendapatkan pelayanan yang terbaik dari aparatur pemerintah khususnya di kecamatan Cipondoh,” ucap Khotibul Imam.

Khotibul Imam berharap kepada seluruh Aparatur Pemerintahan di kecamatan Cipondoh, dengan diraihnya penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM dari Kemenkumham RI bisa menjadi motivasi kuat untuk terus meningkatkan kinerja dan menumbuhkan semangat berprestasi untuk menjadi ASN yang tulus dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Cipondoh,” tandas Khotibul Imam. (Red)

Pewarta: Tubagus Soleh
Editor: Ahmad Zaim Syah, Muhammad Rifai

Kategori
Opini Publik

Maroko Dan Entitas Agama Di Piala Dunia

Tb. Moh. Sholeh Presidium Jaringan Intelektual Banten (JIB). (Foto/Istimewa)

Senin 12 Desember 2022 l 19:13 WIB

Oleh: Tb. Moh. Sholeh
Presidium Jaringan Intelektual Banten (JIB)

SERANG (Al-Maksum). Tersebutlah sebuah fakta epik sejarah di masa lalu, tepatnya saat peradaban Islam tengah mencapai kegemilangannya. Di masa Kekaisaran Sulaeman Al-Qanuni (1494-1566), Sultan ke-10 Dinasti Utsmani, pernah terjadi satu kisah heroik.

Alkisah, saat itu tengah terjadi konflik yang melibatkan dua negara Eropa, yakni Prancis dan Inggris. Keduanya bersitegang dan berperang yang menyebabkan satu implikasi besar, yaitu kalahnya Prancis dan ditawannya raja mereka bernama Raja Francis I. Hal ini membuat gusar dan khawatir, para petinggi dan keluarga kerajaan Prancis.

Tahukah apa yang dilakukan orang-orang penting Prancis? Mereka ternyata meminta bantuan kepada Sulaeman Al-Qanuni, pemimpin tertinggi Ottoman (Utsmani) agar bersedia membantu Prancis untuk membebaskan raja mereka dari cengkeraman Inggris.

Kesultanan Utsmani, yang notabene saat itu adalah negara adidaya di dunia, kekuasaannya mencakup sebagian Asia, Afrika Utara, dan Eropa. Dibandingkan dengan saat itu, wilayah kendali Raja Francis I “hanya” meliputi negara modern Prancis sekarang. Perbandingan antara Utsmani dan Prancis kala itu memang “bukan setara” sehingga wajar Prancis mengajukan semacam kerjasama aliansi militer kepada negara superpower.

Gayung bersambut, Sultan Sulaeman Al-Qanuni mengabulkan permintaan Prancis. Apa yang dilakukan sultan tersebut dalam upaya membebaskan Raja Francis I? Inilah kisah heroiknya yang menjadi petanda dan bukti betapa diseganinya umat Islam saat itu. Ya, Sultan Sulaeman Al-Qanuni cukup hanya melakukan ultimatum kepada pemimpin tertinggi Inggris, Raja Charles V.

Al-Qanuni menyerukan kepada Charles V agar membebaskan Francis I dari tahanannya di Madrid. Sebuah sumber menyebutkan, sang sultan juga mengancam akan menyerang semua wilayah Inggris, termasuk Spanyol. Satu kalimat sakti yang keluar dari ultimatum Sultan Sulaeman berbunyi : “Bebaskan Raja Prancis jika kalian masih ingin melihat matahari terbit keesokan pagi.”

Benar saja, berkat ultimatum tersebut, Charles V melunak. Francis I pun dapat kembali ke Paris dengan selamat pada 17 Maret 1526. Inilah bukti betapa peradaban Islam saat itu unggul dan disegani lawan. Dan inilah kisah nyata akan sebuah kebesaran dan kehebatan Sultan Sulaeman Al-Qanuni.

Kini, lima abad lebih kisah itu terlewati. Tepat di akhir tahun 2022, dalam satu perhelatan akbar yang menyita hampir seluruh jagat dunia dan penghuni bumi, Piala Dunia sepakbola digelar di negara muslim, Qatar. Dari awal pergelaran ini betul-betul menyita serta menggairahkan dunia Islam pada umumnya.

Perilaku positif dan aturan ketat dari tuan rumah, mewakili potret umat Islam yang amat mulia dan bernilai adiluhung, tergambar berkat kerja-kerja luar biasa pemerintah dan didukung warganya. Betapa banyak pujian melanda Qatar berkat kesuksesan penyelenggaraaannya.

Umat Islam makin berbangga, manakala prestasi besar berhasil ditorehkan salah satu negara muslim, Maroko yang lolos hingga babak semifinal dan sebentar lagi bersiap menghadapi satu kekuatan besar sepakbola dunia, Prancis. Meski demikian, sampai titik ini, apapun hasil semifinal nanti, Maroko telah menorehkan sejarah baru sebagai negara Afrika pertama, juga negeri Arab dan muslim pertama yang masuk empat besar Piala Dunia.

Urusan bola dan agama memang beda. Tapi sulit memisahkan keduanya, sebab faktor-faktor tertentu akan terus merekatkan keduanya (baca : negara mewakili entitas agama). Lihatlah para suporter dari negara-negara Eropa seperti Inggris, Italia, Spanyol, Swedia, dan lainnya yang seringkali menggunakan simbol agama (perang salib) saat mendukung timnya pada setiap perhelatan sepakbola.

Simak pula saat salah seorang pelawak stand up komedi di tanah air, yang kebetulan beragama non muslim, ikutan berkelakar dengan sedikit bumbu candaan. Ia menyatakan bahwa pantas Maroko sulit dikalahkan karena punya Allah sebagai salah satu pemainnya, merujuk pada seorang bek Maroko bernama Yahia Attiat Allah. Inilah bukti bahwa agama akan selalu merasuki ruangan publik tanpa diminta.

Keberhasilan Maroko dan dikaitkannya dengan kebanggan seluruh umat Islam semestinya bukanlah sebuah keanehan. Labelisasi agama dalam setiap event olahraga, tak terkecuali sepakbola takkan bisa dihindari, sebagaimana label-label lain yang akan ada dalam perhelatan sepakbola seperti kaitan histori, perang ideologi antarnegara, persaingan negara tetangga, dan lain-lain. Contoh kaitan histori, betapa panasnya tensi di dalam atau luar pertandingan saat pertemuan Inggris vs Argentina karena faktor masa lalu, atau timnas Indonesia vs Malaysia yang bisa mengakibatkan perang verbal antar kedua pendukung, juga di level klub saat Glasgow Celtic vs Rangers di Liga Skotlandia yang masing-masing mewakili entitas Protestan vs Katolik. Dan banyak contoh lain seperti juga penolakan banyak negara jika bertemu dengan Israel.

Maroko adalah aktor protagonis yang menjadi buah bibir Piala Dunia 2022. Maroko bukanlah tim unggulan, kemudian menjadi kuda hitam dan menyingkirkan negara-negara hebat sepakbola seperti Belgia, Spanyol dan Portugal hingga sukses menapak babak semifinal.

Apapun hasil melawan Prancis, Maroko sudah terlanjur didaulat sebagai perwakilan umat Islam dalam melawan hegemoni negara-negara barat, yang selama ini dianggap selalu mengangkangi umat Islam. Di seluruh dunia Islam, fakta itu tak dapat dibantah. Bahkan seorang Mesut Ozil, pesepakbola muslim asal Jerman terang-terangan merasa bangga atas capaian Maroko, dan dikatakan bahwa Maroko adalah representasi umat Islam. Hal ini kemungkinan besar disebabkan keyakinannya sebagai seorang muslim.

Di akhir tulisan, dengan kaitan historis era Sultan Sulaeman Al-Qanuni yang begitu gamblang diuraikan di awal, umat Islam, mau tidak mau, suka tidak suka sedang menunggu sejarah besar Maroko, adalah juga sebagai pencapaian sejarah umat Islam yang tertoreh. Jika Prancis bisa dikalahkan, ini pengulang masa lalu, saat Islam berada di puncak kejayaan membelakangi negara-negara Eropa. Namun jikapun Allah menakdirkan Maroko kalah oleh Prancis, umat Islam tetap akan bangga dan piala dunia 2022 dapat dijadikan momentum kebangkitan Islam ke depannya. Barat bisa dikalahkan. Kekuatan besar bisa ditaklukkan. Inilah yang harus dijadikan semangat dan spirit kaum muslim. (Red)

Pewarta: Tubagus Soleh
Editor: Ahmad Zaim Syah, Muhammad Rifai

Kategori
Berita Sumatera Utara

Ketua TP PKK Sumut Hj Nawal Lubis Hadiri Milad V Perhimpunan Boru Lubis Di Medan

Ketua TP PKK Sumut Hj. Nawal Lubis memberikan kata sambutan pada acara Milad V Perhimpunan Boru Lubis (PBL). (Foto Infosumut/Ist)

Senin 12 Desember 2022 l 8:45 WIB

MEDAN (Al-Maksum). Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sumatera Utara (Sumut) Hj. Nawal Lubis menghadiri Milad V Perhimpunan Boru Lubis (PBL) tahun 2022 di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Kamis (8/12).

Turut hadir antara lain, yaitu Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumut Ivan Iskandar Batubara, Ketua Bidang Pembinaan Karakter Keluarga TP PKK Sumut Sri Ayu Mihari, Ketua PBL Revita Lubis, para tokoh adat Marga Lubis dan seluruh pengurus perhimpunan.

Dalam sambutannya, Ketua TP PKK Sumut Hj. Nawal Lubis menyampaikan, peran organisasi atau perhimpunan kaum perempuan selalu bisa tampil dan bermanfaat bagi masyarakat. Apalagi saat ini, persoalan sosial kemasyarakatan begitu kompleks dan membutuhkan kepedulian bersama mengatasinya.

“Di usia lima tahun, PBL diibaratkan anak-anak yang sedang dalam fase lincah dan menggemaskan. Sama halnya dengan sepak terjang organisasi itu, yang terus bergerak dan berbuat, sekaligus menunjukkan jati dirinya”, jelas Hj. Nawal Lubis yang juga Penasehat PBL.

Leibih lanjut Hj. Nawal Lubis mengatakan, dalam kondisi masyarakat sekarang banyak kegiatan yang dapat dijalankan bersama, dengan inovasi serta bersinergi dengan pemerintah di daerah. Membantu mengedukasi rakyat, menyosialisasikan hal penting, seperti kesehatan, pendidikan, agama, serta persoalan penyakit sosial seperti narkoba dan lainnya.

“Sekarang berbagai masalah terus merajalela (marak), muncul di sekitar kita. Seperti juga masalah moralitas anak muda, kekerasan terhadap perempuan dan anak. Karenanya saya berharap Perhimpunan Boru Lubis bisa ‘pulang kampung’, menunjukkan kepedulian sehingga kita bisa meminimalisasi berbagai masalah tersebut,” pungkas Hj. Nawal lubis.

Adapun rangkaian kegiatan pada Milad V PBL tahun 2022 ini, diantaranya pengajian bersama, pelantikan pengurus baru masa bakti 2022-2025, pemberian apresiasi dan penghargaan kepada para tokoh bermarga Lubis, pemutaran video Napak Tilas Jejak Leluhur Marga Lubis, serta pencanangan kebangkitan Budaya Mandailing, pelestarian ulos dan tenun Patani. Turut memeriahkan acara, tarian tortor diiringi musik khas Mandailing, Gordang Sambilan. (Red)

Sumber: Infosumut
Pewarta: Ahmad Zaim Syah
Editor; Muhammad Rifai

Kategori
Banten Berita

Mudir JATMAN Kota Tangerang Lantik Idaroh Gusniyah JATMAN Dua Kecamatan

Pelantikan Idaroh Gusniyah JATMAN Dua Kecamatan oleh Mudir JATMAN Kota Tangerang KH Syarif Rahman Hakim. (Foto/Istimewa)

Ahad 11 Desember 2022 l 21:32 WIB

TANGERANG (Al-Maksum). Pengurus Idaroh Gusniyah JATMAN Kecamatan Pinang dan Kecamatan Larangan Kota Tangerang resmi dilantik oleh Mudir Idaroh Syu’biyah JATMAN Kota Tangerang KH Syarif Rahman Hakim Ahad, (11/12/2022) bertempat di Mushollah Baitul Iman Kota Tangerang.

Pelantikan Kepengurusan tingkat Gusniyyah JATMAN Kota Tangerang ini merupakan tindak lanjut dari pembentukan kepengurusan yang sudah dilakukan oleh Pengurus Idaroh Syu’biyah kota Tangerang yang di Pimpin oleh KH Syarif Rahman Hakim S.H.I.

Dalam kesempatan tersebut, dalam sambutannya Mudir JATMAN Banten KH Tubagus Ahmad Sehabudin Assa’idi menyampaikan kepada para Pengurus Idaroh Gusniyah bahwa SK Kepengurusan Idaroh Syu’biyah kota Tangerang sudah diterbitkan oleh Idaroh Aliyah JATMAN dengan no SK : A1.223/0-SK/XI/2022 yang di tanda tangani langsung oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya sebagai Rois Aam JATMAN Pusat.

“Itu artinya gerak langkah Kepengurusan JATMAN se Kota Tangerang sudah memiliki legalitas hukum. Oleh karenanya sebagai Mudir JATMAN Banten saya mendorong dan mensupport kepada para pengurus JATMAN di tingkat Gusniyyah agar segera membentuk struktur kepengurusan organisasi di tingkat kelurahan. Sehingga eksistensi JATMAN sebagai Jam’iyyah Thoriqoh NU bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di lingkungan kepengurusan di segala tingkatan.”, ucap KH Sehabudin.

Lebih lanjut Mudir JATMAN Banten mengatakan, saya berpesan kepada semua pengurus JATMAN tingkat Gusniyyah di Kota Tangerang agar senantiasa menjaga kesolidan organisasi. Pintu rumah saya terbuka 24 jam buat sahabat-sahabat semua. Ini semata-mata agar kita bisa berkhidmat kepada umat dengan tulus dan ikhlas.

“Sebagai Mudir JATMAN Banten saya ucapkan terimakasih atas kerelaannya menjadi pengurus JATMAN dan siap sedia berkhidmat kepada umat”, tutup KH Tubagus Sehab.

Sementara Mudir Idaroh Syu’biyah JATMAN Kota Tangerang KH Syarif Rahman Hakim S.H.I., mengatakan kita harus menjaga kekompakan dalam menjalankan roda organisasi JATMAN di Kota Tangerang. Sebab dengan kekompakan kita saya percaya semua urusan organisasi bisa kita jalankan dengan baik dan segala rencana program kerja bisa kita realisasikan.

“Kepada Semua para Pengurus Gusniyah saya sebagai Mudir JATMAN Kota Tangerang meminta untuk mensegerakan pembentukan struktur organisasi ditingkat kelurahan dan tingkat RW agar apa yang menjadi agenda JATMAN yaitu memasyarakatkan thoriqoh bisa tercapai dengan baik dan maksimal,” tutup Kyai Syarif. (Red)

Pewarta: Tubagus Soleh
Editor: Ahmad Zaim Syah, Muhammad Rifai

Kategori
Banten Berita

Khotibul Imam Jadi Camat Cipondoh Kota Tangerang, Kelas MIA 1A Pascasarjana UNIS Tangerang Adakan Syukuran

Syukuran Kelas MIA 1A Pascasarjana UNIS Tangerang atas diangkatnya Khotibul Imam Jadi Camat Cipondoh Kota Tangerang. (Foto/Istimewa)

Ahad 11 Desember 2022 l 18:51 WIB

TANGERANG (Al-Maksum). Mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang Kelas MIA 1A mengadakan acara syukuran atas dilantiknya rekan mereka Khotibul Imam sebagai Camat Cipondoh Kota Tangerang Oleh Walikota Tangerang Bapak Haji Arief Wismansyah B.Sc., M.Kes. Sabtu,(10/12/2022) bertempat di Rumah Makan Babe Haji Sadeli Pinang Kota Tangerang.

Acara syukuran ini merupakan ungkapan rasa syukur para sahabat Haji Khotibul Imam yang se kelas dan sama-sama sedang menempuh pendidikan di Program Pascasarjana Unis Tangerang Jurusan Manajemen Ilmu Administrasi (MIA) Konsentrasi Administrasi Publik.

Mushodiq Ketua Kelas MIA 1A mengatakan kepada Buletin Al Maksum, Ahad (11/12/2022) bahwa kegiatan ini memang sengaja di rancang oleh kita semua dan kita juga mengundang Dosen Pengampu KaProdi Bapak DR Dafyar untuk memberikan motivasi kepada kita semua. Agar apa yang telah dicapai oleh rekan kita Bapak Khotibul Imam bisa menjadi contoh buat kita untuk bisa berprestasi seperti beliau. Ucap Mushodiq.

Dosen Pengampu sekaligus KaProdi MIA Pascasarjana Unis Tangerang Dr Dafyar mengatakan, bahwa apa yang telah dicapai oleh Rekan Kita Bapak Khotibul Imam harus dijadikan motivasi yang kuat agar rekan-rekan semua bisa juga mencapai apa yang telah diraih oleh Bapak Khotibul Imam. Oleh karenanya rekan-rekan semua harus sungguh-sungguh dalam menjalani Proses Belajar di Pascasarjana Unis Tangerang. Alhamdulillah UNIS Tangerang sudah banyak melahirkan Pejabat-pejabat pada posisi strategis di lingkungan Pemkab dan Pemkot Tangerang.

“Saya percaya rekan-rekan semua pasti bisa mencapai apa yang sekarang diraih oleh rekan kita Khotibul Imam. Oleh sebab itu mulai dari sekarang, terus berkuat motivasi diri terutama untuk menyelesaikan pendidikan Pascasarjana di Unis Tangerang. Sehingga rekan-rekan memiliki bekal untuk bisa berkiprah dalam gugus tugas terutama yang sekarang rekan-rekan sudah berkiprah nyata dalam pemerintahan,” tandas Dr Dafyar.

Sementara Khotibul Imam mengatakan, terimakasih atas support dan doa dari rekan-rekan kelas MIA 1A ini. Mudah-mudahan apa yang sudah menjadi amanah ini bisa saya laksanakan dengan baik dan bertanggung jawab. Saya berharap apa yang sekarang kita tanam, kita pupuk dan kita rawat di Pascasarjana Unis Tangerang bisa kita implementasikan dalam rangka memberikan pelayanan kepada warga masyarakat dengan prima.

“Secara pribadi saya ucapkan kepada Pak Doktor Dafyar sebagai Ka Prodi dan para dosen lainnya yang selama ini telah banyak memberikan ilmunya di kelas. InsyaAllah sangat bermanfaat bagi saya pribadi dan kelembagaan yang saya pimpin wabil khusus di Pemerintahan Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang,” tutup Khotibul Imam. (Red)

Pewarta: Tubagus Soleh
Editor: Ahmad Zaim Syah, Muhammad Rifai

Kategori
Banten Berita

Pemkot Tangsel Gelar Pameran Artefak Peninggalan Rasulullah SAW

(Foto/Istimewa)

Ahad 11 Desember 2022 l 12:50 WIB

TANGSEL (Al-Maksum). Pemkot Tangerang Selatan menggelar pameran artefak peninggalan Rasulullah SAW dari tanggal 7 sd 17 Desember 2022 bertempat di Tandon Ciater Serpong Tangerang Selatan Banten.

Selain itu, disediakan juga kegiatan untuk Bazar UMKM se Tangsel sebagai bentuk dukungan Pemkot Tangerang Selatan terhadap pelaku UMKM di Tangsel agar terus berkembang dan mampu memberikan kontribusi positif untuk kemajuan ekonomi Tangsel ke depannya.

Ustaz Sarbini, Panitia Kegiatan tersebut mengatakan kepada Buletin Almaksun (Ahad,11/12/2022), bahwa kegiatan pameran artefak peninggalan Rasulullah SAW bertujuan untuk mengenalkan secara dekat peningkatan Rasulullah SAW. Sehingga Umat Islam khususnya di Tangsel lebih mencintai Rasulullah SAW. Bukan hanya sekedar dari cerita tapi juga dari segala peninggalan Rasulullah SAW. Sebab artefak peninggalan Rasulullah SAW ini merupakan bukti sejarah otentik yang masih bisa kita lihat dan bisa kita kaji secara lebih dalam lagi.

Lebih dari itu, saya percaya bahwa segala artefak peninggalan Rasulullah SAW memiliki daya Karomah yang besar dalam memancarkan keberkahan bagi kita umatnya. Siapapun yang mencintai Rasulullah SAW pasti akan mendapatkan syafaatnya di dunia saat ini dan akhirat kelak. Ucap Ustaz Sarbini.

Lebih lanjut Ustaz Sarbini mengatakan, panitia mengharapkan dukungan yang besar dari Umat Islam di Tangsel terutama dari Pemerintah Kota Tangsel agar bisa mensosialisasikan lagi kegiatan pameran ini ke masyarakat Tangsel.

Begitu pun dengan pimpinan yayasan dan madrasah yang ada di Tangsel agar bisa mengajak para siswa-siswi nya bisa mengunjungi pameran artefak peninggalan Rasulullah SAW yang masih berlanjut hingga tanggal 17.

Sebab ini merupakan momentum yang belum tentu terlaksana lagi di tahun berikutnya. Jadi mari kita manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Dan tidak lupa bagi yang sudah berkunjung kami ucapkan terimakasih, tandas Ustaz Sarbini. (Red)

Pewarta: Tubagus Soleh
Editor: Ahmad Zaim Syah, Muhammad Rifai

Kategori
Opini Publik

Maroko, Sentimen Islam Dan Logika Bola Bundar

Tubagus Soleh Presidium Jaringan Intelektual Banten (JIB). (Foto/Istimewa)

Ahad 11 Desember 2022 l 10:00 WIB

Oleh Tubagus Soleh
Presidium Jaringan Intelektual Banten (JIB)

TANGERANG (Al-Maksum). Di ajang Piala dunia Qatar, Maroko menjadi sebuah Fenomena. Menarik sekali. Saat ini, Maroko merupakan tim yang mendapat perhatian khusus dan dukungan khusus. Terutama dari kalangan negara-negara berbasis muslim.

Barangkali, sebagian Umat Islam menganggap Maroko mewakili negara muslim dan ‘Umat Islam’ yang sekarang mampu menunjukkan kualitas ‘permainan’ sepak bola di ajang bergengsi piala dunia.

‘Demam’ Maroko sudah mulai terasa di Indonesia. Bahkan mengaitkan kemenangan Maroko dengan Bangsa Palestina. Sesuatu yang di luar nalar bola bundar. Tapi itu fakta sosial yang kita lihat.

Meskipun terkesan ‘lucu’, tetap kita harus mengapresiasi perasaan ‘umat islam’ terhadap Maroko. Dari situ kita bisa membaca data yang kasatmata. Bahwa apapun bisa dijadikan alat untuk ‘menyuarakan’ aspirasi yang selama ini terbungkus dengan rapih.

Fenomena Maroko sangat mungkin memantik sentimen dukungan luas dari umat Islam sedunia. Walaupun hanyalah sebuah permainan bola bundar. Tapi masyarakat dunia sudah terlanjur ‘berhalunisasi’ bahwa kemenangan Maroko adalah kemenangan Islam. Dahsyat sekali ya.

Padahal yang UNTUNG GEDE dari sentimen muslim dunia mendukung Maroko adalah FIFA. Ya tetap FIFA yang untung gede.

FIFA melalui sepakbola sudah mampu membangun “perang halusinasi”. Artinya, perang itu cukup saja di lapangan sepak bola. Tidak perlu perang adu nuklir. Siapa yang menang di lapangan rumput. Itulah dia pemenang yang ‘sesungguhnya’.

Bila FIFA dan tim ideolog Dunia mampu merumuskan fenomena masyarakat dunia terhadap sepak bola, penulis kira, ke depan sepak bola merupakan media yang bisa mewujudkan perdamaian dunia tanpa peperangan seperti yang sedang dilakoni oleh Rusia dan Ukraina.

Bola itu bundar. Dia bisa menggelinding, bisa terbang dan juga bisa diam serta bisa membuat orang menang, tertawa serta bergembira.

Gagal memahami Filsafat Bola bisa pulang kampung lebih cepat dari yang diperkirakan sendiri. Seperti Kasus Portugal yang pulang kampung lebih dulu karena kalah tanding dengan Maroko.

Sebabnya sederhana saja, karena pelatih Portugal masih merasa bisa berpesta pora karena telah “membantai” Swiss 6-1. Beliau belum sadar logika Bola yang tidak bisa diterka hasil akhirnya.

Selamat buat Tim Maroko. Teruslah menjadi Inspirasi bagi dunia Islam dan dunia barat. Doa kami untuk Maroko hingga menjadi Juara Dunia. Amiin. (Red).

Pewarta: Ahmad Zaim Syah
Editor: Muhammad Rifai

Kategori
Opini Publik

Saatnya Sudahi Polarisasi Politik Bangsa

TB. Moh. Sholeh Presidium Jaringan Intelektual Banten (JIB). (Foto/Istimewa)

Sabtu 10 Desember 2022 l 21:01 WIB

Oleh Tb. Moh. Sholeh

SERANG (Al-Maksum). Sesaat lagi, tahun 2022 akan segera berlalu. Tahun 2023 sekejap lagi menyapa dan seperti pada umumnya, masyarakat seluruh dunia tak terkecuali bangsa Indonesia bersiap dengan segala tradisi kedatangannya, diantaranya habit sebagian kalangan dengan dilazimkannya refleksi/evaluasi (baca: muhasabah) serta resolusinya, seakan menjadi sebuah kebiasaan di akhir tahun.

Ihwal refleksi, kita dapati jelang tahun politik semakin mendekat (2024), suhu politik di tanah air pun akan mulai memanas. Geliat para aktor politik tampak makin nyata melakukan pelbagai penetrasi yang mengarah pada kompetisi persuasif, bersaing meraih simpati masyarakat dengan jualan politiknya. Termasuk urusan capres 2024!

Realitas yang terjadi saat ini, bangsa kita masih belum bisa lepas dari resiko kompetisi kontestasi politik, yakni jeratan polarisasi yang dapat berimplikasi pada perpecahan anak bangsa. Polarisasi, merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti pembagian atas dua bagian. Polarisasi politik memiliki definisi dua kelompok berpaham dan pandangan yang berbeda secara politis.

Bangsa kita telah dan masih mengalami polarisasi ini. Padahal sudah lima tahun lebih (disinyalir polarisasi dimulai saat pemilu 2019 lalu) iklim dan suasana politik negara begitu destruktif, dengan indikasi yang dapat dengan mudah kita lihat. Kedua kelompok seringkali menghujat satu dan lainnya, saling tuding dan caci maki, merasa paling benar, merasa lebih pancasilais, merasa paling NKRI, merasa kelompoknya-lah satu-satunya yang layak memimpin, merasa tujuan bernegara hanya cocok dengan visi misi kelompoknya, dan seabreg “merasa diri” lainnya.

Sebutan-sebutan yang awalnya mengerikan semisal “cebong vs kampret” atau “kadrun” dan sebagainya, yang notabene sangat tak sesuai dengan watak asli bangsa Indonesia yang humanis, kini seolah menjadi pembenaran dan dianggap hal yang lumrah biasa-biasa saja untuk menstigma dua kelompok yang berbeda tersebut. Dua kelompok yang berbeda pandangan politik, berbeda pilihan politik, berbeda pilihan capres, dan berbeda partai politik, padahal mereka semua sesama anak bangsa Indonesia yang lahir dari rahim peradaban mulia.

Seyogyanya, kita yang dapat merasakan dampaknya yang tidak sehat terhadap kepentingan bangsa, menjadi garda terdepan untuk menyebarkan atau mensosialisasikan gerakan menyudahi polarisasi masyarakat ini. Janganlah kita terus saja “nyaman” dengan kondisi bangsa sekarang, yang sudah lelah dengan pertikaian yang tak kunjung mereda, hanya karena berbeda.

Kita khawatir jika kondisi seperti ini terus saja berlanjut hingga pemilu 2024 tiba, maka takkan pernah usai bangsa ini meraih kedamaian apalagi kesejahteraan. Kita akan senantiasa sibuk bertikai, hanya saja dengan bungkus yang berbeda. Kita akan selalu menyerang, memaki dan menghina lawan politik kita dengan mengatasnamakan pendukung capres yang berganti dari sebelumnya.

Semua calon pemimpin negeri ini yang nanti terpilih sebagai kontestan adalah insan-insan terbaik anak bangsa. Partai politik hanyalah sebuah ruang menentukan calon pemimpin bangsa, di mana hanya satu pasangan saja yang akan menang dan memimpin, sedangkan yang kalah patutnya akan tetap turut membangun bangsa, meskipun sebagai oposisi dengan masukan konstruktifnya. Sementara yang ditakdirkan menang dan memimpin harus merangkul semua elemen bangsa tanpa adanya pilih kasih dan wajib menepikan yang namanya balas jasa, tidak membunuh karakter lawan, serta bersama-sama mencerdaskan dan mensejahterakan rakyat.

Lalu bagaimana caranya kita sudahi polarisasi ini? Bisakah kita menahan diri dari kecurigaan terhadap lawan politik? Dapatkah kita berjalan bersama, tanpa menyinggung asumsi-asumsi liar yang bermuatan framing atau stigma seperti : jangan pilih pendukung khilafah, atau jangan pilih para pembenci Islam? Mungkinkah saling tuding politik identitas menjadi tak laku dan berganti menjadi kompetisi yang sehat antarkelompok dan bersaing meraih simpati masyarakat dalam meraih elektabilitas politik?

Sekali lagi, bangsa ini takkan pernah maju dan besar, jika masyarakatnya masih tidak dewasa mengelola perbedaan. Fokuslah pada tujuan bersama mencapai kegemilangan peradaban bangsa dengan cara masing-masing yang dimiliki setiap kelompok. Ada kelompok yang memang memegang teguh agama sebagai ideologinya, dan ada pula kelompok yang tidak ingin agama masuk ranah publik.

Ini bukanlah hal baru, sebab sejak pasca kemerdekaan dan pemilu pertama 1955 digelar, dua kelompok dengan kutub yang berbeda ini memang sudah ada di negeri kita. Sejarah berlanjut di masa orde baru dengan tampilan tiga parpolnya, kemudian era reformasi sampai sekarang, di mana partai agama dan nasional terus saling berdampingan sebagai peserta pemilu.

Mestinya ini sudah tidak lagi jadi persoalan dan sudah selesai (baca : agama vs nasionalis). Keduanya harus kita yakini memiliki tujuan yang sama, yakni menginginkan Indonesia menjadi negara dan bangsa yang makmur, sejahtera, dan maju. Sebab tinggal dua ideologi itu saja yang tersisa, setelah partai berhaluan komunis secara fakta dan konstitusional telah dilarang di negeri ini.

Mari, di akhir tahun 2022 ini kita sudahi polarisasi bangsa ini. Mulai dari diri kita, mulai yang terdekat, mulai sekarang, kita ajak rekan atau kolega, keluarga dan saudara, kita beri pencerahan tentang bahayanya jika terus bertikai atau berpecah belah dan betapa mahalnya sebuah kedamaian. (Red)

Pewarta: Tubagus Soleh
Editor: Ahmad Zaim Syah, Muhammad Rifai