Kategori
Opini Publik

Ketahanan Guru

Tubagus Sholeh Presidium Jaringan Intelektual Banten (JIB). (Foto/Istimewa)

“Sebuah Refleksi Hari Guru”

Jumat 9 Desember 2022 l 13:33 WIB

Oleh : Tb Moh Sholeh

SERANG (Al-Maksum). Kita lebih mengenal istilah ketahanan nasional, ketahanan pangan atau ketahanan keluarga. Namun bagi seorang guru, penting juga untuk dapat memiliki sebuah ketahanan sendiri, yakni ketahanan guru. Ketahanan guru sangatlah vital karena itu merupakan pondasi utama seorang guru agar tak roboh dan goyah diterpa berbagai problematika yang meliputi seputar pekerjaan atau kehidupan dari profesi guru.

Daya tahan seorang guru untuk dapat terus merasa nyaman, betah dan bahagia menjalani profesi guru tidaklah mudah. Godaan dan ujian hampir dipastikan hadir menggerogoti keyakinan seorang guru untuk terus berdedikasi dan mengabdi. Hanya karena kecintaan pada profesi guru, rasa bahagia kala bersama siswa, dan puas tatkala mengajarkan sesuatu, di antara senjata pamungkas melawan derasnya godaan.

Godaan seorang guru juga bermacam-macam. Ada godaan internal dan eksternal. Godaan internal lebih pada tantangan motivasi diri berupa menurunnya nilai ‘keikhlasan’ guru, melemahnya semangat mengajar, dan rendahnya keinginan untuk berprestasi. Biasanya penyakit ini menjangkiti mereka yang dari kalangan ASN, atau para guru yang masa baktinya sudah cukup lama. Pemicunya karena mereka merasa cukup atau juga lantaran merasa jenuh.

Sementara faktor eksternal, di antaranya godaan mendapatkan profesi lain yang dianggap lebih cerah dari sisi penghasilan atau kesejahteraan. Di antara mereka yang sudah menjadi guru, ada yang masih terjebak, seolah profesi guru hanyalah pelarian atau keterpaksaan dari keadaan, di mana sebenarnya ada profesi lain yang lebih menjanjikan. Namun karena tak didapat, jadilah dia seorang guru. Atau, ada juga yang merasa sudah bangga menjadi guru, namun belum merasa cukup pendapatannya, sehingga di luar waktu mengajar dihabiskan untuk menghabiskan porsi ‘usaha lain’ yang berimplikasi pada terkurasnya energi. Alhasil, ketika mengajar menjadi tidak fokus atau malah kurang bergairah.

Alhamdulillah, banyak juga di antara guru, mereka yang bukan sarjana kependidikan, namun karena cintanya pada dunia pendidikan, rasa suka dengan dunia anak, atau ketertarikan dengan pahala besar yang menanti seorang guru, akhirnya mereka nyaman menjalani profesi guru. Dengan sendirinya mereka menjadi orang yang berdedikasi tinggi. Bahkan tak sedikit yang rela diterjunkan di daerah-daerah terpencil atau pulau terluar Indonesia, lantaran ketenteraman yang didapatkan tatkala mengajar dan mendidik.

Mereka inilah yang meyakini benar apa kata Rasulullah Saw : “Sesungguhnya Allah, para malaikatNya, penduduk langit dan bumi sampai pun semut di sarangnya dan ikan di lautan turut mendoakan kebaikan untuk orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia” (HR Tirmidzi).

Ya, seorang guru perlu dijaga. Bukan oleh mereka saja pelaku pendidikan. Tetapi semua manusia wajib menjaga seorang guru agar tetap bertahan sebagai guru, baik mempertahankan ‘keimanannya’ untuk tetap menjadi guru yang lurus dan benar, juga mempertahankan jasadnya agar tetap setia berada di ranah didaktis, tak silau dengan profesi lain. Sebab guru adalah penjaga generasi bangsa, pencipta peradaban mulia. Maka sudah sewajarnya guru harus diperhatikan lebih, baik oleh pemerintah, pimpinan lembaga pendidikan atau yayasan, wali murid, dan seluruh elemen masyarakat.

Di antara aktivitas yang dilakukan untuk memupuk ketahanan guru yaitu : rihlah (jalan-jalan), olahraga, makan-makan, kunjungan ke rumah guru (silaturahmi) dalam rangka mengekalkan hubungan sesama pendidik, kunjungan ke rumah siswa (homevisit) bukan sebatas tugas saja melainkan membina hubungan baik dengan orangtua, banyak membaca buku, banyak beribadah agar rasa syukur terus dipelihara, serta ikut berbagai pelatihan agar terus mengembangkan kapasitas dan kapabilitas. Pelatihan yang bukan sekadar bertema profesionalitas, namun penting juga pelatihan tentang spiritual dan motivasi. Tentunya semua disesuaikan dengan kondisi pandemi sekarang.

Kegiatan-kegiatan tersebut insya Allah dapat mewujudkan ketahanan guru. Satu hal yang tak boleh dilupa : ini adalah amanah dari langit. Allah memilih kita (guru) sebagai satu di antara hamba pilihannya untuk menekuni bidang ini. Sebuah jalan pembuka kebaikan manusia dan ruang bercahaya mencerdaskan anak bangsa.

John F. Kennedy pernah berucap “There will be no progress unless people want to believe in tomorrow.” Artinya, tidak akan ada kemajuan kecuali orang–orang mau percaya adanya esok hari.

Teruslah berjuang dan bertahan. Guru nyaman, anak tenang, masa depan bangsa pun cemerlang. Insya Allah.
Wallahua’lam. (Red)

Ditulis saat perayaan Hari Guru Nasional, 25 November 2022

Pewarta: Tubagus Soleh
Editor: Ahmad Zaim Syah, Muhammad Rifai

Kategori
Berita Medan

Hadiri Pelantikan DPD Garnizun Kota Medan, Ketum DPP Ardiansyah Saragih: Tugas Dan Tanggungjawab Pengurus Garnizun Itu Berat

Prosesi Pelantikan Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Anti Narkoba dan Zat Adiktif Nasional (DPD Garnizun) Kota Medan periode 2022 – 2027. (Foto/Istimewa)

Jumat 9 Desember 2022 l 9:38 WIB

MEDAN (Al-Maksum). Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Anti Narkoba dan Zat Adiktif Nasional (DPD Garnizun) Kota Medan periode 2022 – 2027 dibawah kepemimpinan Lilik, SH,.MH resmi dilantik dan dikukuhkan oleh DPW Garnizun Sumatera Utara bertempat di Hotel Radison Medan baru-baru ini.

Hadir dalam pelantikan Ketua Umum DPP Garnizun H. Ardiansyah Saragih, SH,.MH didampingi Sekretaris Jenderal Dr. Sugito Hadi, M.Si, Ketua DPW Garnizun Sumut H. Ahmad Fuad Sinaga, MA, Sekretaris DPW Jhon Pardamean Purba, SE serta Sekretaris Jenderal DPP BM Garnizun Habiburriziq Saragih.

Sementara itu Wali Kota Medan diwakili oleh Sekretaris Kesbangpol Kota Medan Parlindungan Harahap, SH, Kapten Sumarno mewakili Dandim 02 01 Medan, perwakilan Satpol PP Kota Medan, Ketua DPD Garnizun Kota Medan Lilik, SH,.MH beserta jajaran pengurus DPD Garnizun Kota Medan dan juga para tamu undangan lainnya.

Ketua DPD Garnizun Kota Medan Lilik SH,.MH dalam sambutannya usai resmi dilantik menyampaikan harapan kepada jajaran pengurus DPD Garnizun Kota Medan periode 2022 – 2027 agar dengan fungsi manajerial yang baik yang sifatnya kolektif kolegial DPD Garnizun Kota Medan bisa berjalan dengan baik kedepannya.

“Kepada kawan-kawan yang baru dilantik kedepan akan banyak manfaat yang kita terima apabila kita serius menjalankan organisasi ini, setidak-tidaknya kita mendapatkan manfaat silaturahmi dan dari silaturahmi yang terjalin tadi akan datang manfaat lainnya kepada kita,” ucap Lilik.

Ketua DPW Garnizun Sumut H. Ahmad Fuad Sinaga, MA dalam sambutannya menyampaikan harapan kedepan agar kedepan DPD Garnizun Kota Medan bisa ikut ambil peran dalam upaya meminimalisir dampak penyalahgunaan narkoba salah satunya adalah dengan menginisiasi agar dibentuk BNN Kota Medan.

“Kita berharap kedepan ada BNN Kota Medan sehingga jalur kerjanya linear dimana DPD Garnizun Kota Medan berkomunikasi serta bersinergi dengan BNN Kota Medan bukan dengan BNNP Sumut yang sebenarnya gaweian DPE Garnizun Sumut. Mudah-mudahan bisa kita dobrak agar segera dibentuk BNN Kota Medan,” ucap H. Ahmad Fuad Sinaga.

Ditambahkannya bahwa ada peringatan HANI 26 Juni 2022 provinsi Sumut berada di peringkat 1 penyalahgunaan narkoba secara nasional. Ini sebuah berita yang bukan membanggakan karena ini menunjukkan apakah di Sumut ini tidak ada upaya serius dari aparat penegak hukum untuk memberantas penyalahgunaan dan penyebaran narkoba di wilayah hukum Sumut

“Sebagaimana kita tahu Sumut saat ini telah memiliki Pergub Nomor 1 Tahun 2019 tentang penyalahgunaan narkoba, namun sayangnya di Kota Medan belum ada Perda tentang narkoba. Untuk itu saya berharap Garnizun Kota Medan kedepan bisa menyampaikan ke anggota DPRD agar dibuat Perda Kota Medan sehingga narkoba bisa diminimalisir di kota yang kita cintai ini,” harapnya.

Sementara itu Ketua Umum DPP Garnizun H. Ardiansyah Saragih, SH,.MH dalam sambutan dan arahannya menyampaikan rasa salut dan bangga kepada jajaran pengurus DPD Garnizun Kota Medan periode 2022 – 20227 yang baru dilantik karena tidak mudah dan tugasnya berat untuk menjadi Pengurus DPD Garnizun Kota Medan.

“Saya bangga dan salut kepada rekan-rekan yang mau menjadi pengurus DPD Garnizun Kota Medan karena tugas dan tanggung jawabnya sangat berat karena kita ini adalah duta-duta anti narkoba untuk keluarga dan masyarakat di sekitar kita. Untuk itu bulatkan tekad untuk membantu pemerintah dalam melawan bahaya peredaran dan penyalahgunaan narkoba di negeri ini,” ucap H. Ardiansyah Saragih.

Ditambahkannya bahwa bahaya penyalahgunaan narkoba adalah salah satu dari 3 ekstra ordinary crime di Indonesia, karena itu dibutuhkan penanganan ekstra dari seluruh pihak. Untuk itu jangan takut jika melihat atau mengetahui adanya kegiatan yang diduga penyalahgunaan narkoba di sekitar kita.

“Dalam UU Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dinyatakan bahwa masyarakat yang memberikan informasi tentang tindak penyalahgunaan narkoba identitasnya dilindungi aparat penegak hukum. Hanya perlu ada siasat serta perlu diingat tugas pengurus Garnizun adalah informasi, sosialisasi, advokasi serta edukasi. Ingat kita tidak boleh mengeksekusi,” pungkasnya.

Wali Kota Medan yang diwakili oleh Sekretaris Kesbangpol Kota Medan Parlindungan Harahap SH menyampaikan ucapan selamat atas pelantikan DPD Garnizun Kota Medan periode 2022 – 2027 serta harapan Wali Kota agar DPD Garnizun Kota Medan bisa berkolaborasi dengan Pemko Medan dalam upaya melawan penyalahgunaan narkoba.

“Selamat da sukses atas pelantikan pengurus DPD Garnizun Kota Medan periode 2022 – 2027. Semoga jajaran pengurus yang telah dilantik dapat menjalankan amanah serta tanggung jawab ini dengan sebaik-baiknya,” ucap Parlindungan Harahap saat membacakan kata sambutan dari Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution.

Ditambahkannya bahwa Kota Medan adalah kota terbesar ketiga di Indonesia dan sebagai kota metropolitan tentu memiliki bayak masalah sosial seperti judi, premanisme hingga penyalahgunaan narkoba sehingga dibutuhkan kolaborasi dan komunikasi dengan seluruh stakeholder tidak terkecuali dengan DPD Garnizun Kota Medan khususnya dalam upaya bersama melawan dampak penyalahgunaan narkoba. (Red/).

Pewarta: Ahmad Zaim Syah
Editor: Muhammad Rifai

Kategori
Banten Berita

Dzuriat Kesultanan Banten Deklarasikan Jaringan Intelektual Banten (JIB)

Presidium Jaringan Intelektual Banten (JIB) Tubagus Sholeh Serang (kiri), Tubagus Soleh Tangerang dan Tubagus Saptani. (Foto/Istimewa)

Jumat 9 Desember 2022 l 8:02 WIB

SERANG (Al-Maksum). Dzuriat Kesultanan Banten mendeklarasikan berdirinya organ Jaringan Intelektual Banten (JIB) bertempat di Serang Banten, Kamis (08/12/2022).

Organ gerakan JIB ini didedikasikan bertumpu hanya pada gerakan Intelektualitas dan Moralitas saja. Artinya fokus dari gerakan JIB ini adalah ingin ikut serta menghidupkan intelektualitas yang berbasis epistemologi qur’anik dan mendorong iklim akademik yang merujuk kepada sumber-sumber kearifan lokal Banten.

Menurut Tubagus Sholeh Serang salah satu Presidium JIB menegaskan, problem serius dari kehidupan sosial kita bermula dari basis ilmu pengetahuan. Selama ini kita hanya bertumpu pada apa yang diajarkan di sekolah-sekolah tanpa kita tahu dan mengerti tujuan dari sebuah desain kurikulum pengajaran yang diajarkan di sekolah.

Hal ini secara tidak sadar membentuk pola pikir, pola keyakinan dan pola tindakan yang kemudian terbentuk dalam kehidupan sosial masyarakat kita.

Dalam penjelasan lanjutannya, Presidium Tubagus Saptani mengatakan, Berangkat dari kesadaran tersebut, kami merasa perlu membentuk satu organ Gerakan JIB ini, agar apa yang menjadi pandangan kami bisa saling asah, asih, asuh dan saling wewangian. Sehingga terbentuk suatu pandang dan sikap hidup yang sesuai dengan nilai-nilai Qur’ani, Alhadits, Qias dan Ijma yang berbasis pada Pandangan Dunia Ahlussunah Wal Jama’ah dan kearifan lokal Banten. Tandas Tubagus Saptani.

Dalam kesempatan yang sama, Tubagus Soleh Tangerang menyampaikan bahwa saat ini dalam menjalankan roda organisasi JIB bersifat Presidium Kolektif Kolegial yang digawangi oleh tiga orang Yaitu Tubagus Soleh Tangerang, Tubagus Sholeh Serang dan Tubagus Saptani. (Red)

Pewarta: Tubagus Soleh
Editor: Ahmad Zaim Syah, Muhammad Rifai