Kategori
Berita Deli Serdang

Takbir Tidak Berkumandang Sambut Idul Adha, Kabid Budaya DPP Babad Banten Ahmad Zaim Syah Minta PT Angkasa Pura II Sediakan Imam Shalat Di Mushalla Bandara Internasional Kualanamu

Kabid Budaya DPP Babad Banten Ahmad Zaim Syah di Mushalla area kedatangan Bandara Internasional Kualanamu. (FOTO/ISTIMEWA)

Kamis, 29 Juni 2023 l 0:14 WIB

KUALANAMU (Al-Maksum). Umat Islam sangat bergembira menyambut Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1444 H. Hari Raya Idul Adha disebut juga Lebaran Haji dan Ibadah Kurban.

Sulit untuk memisahkan antara Idul Adha, Lebaran Haji dan Ibadah Kurban. Maka sangat pantaslah Idul Adha ini sebagai hari raya terbesar bagi umat Islam di dunia.

Demikian disampaikan Kabid Budaya DPP Babad Banten Ahmad Zaim Syah kepada Buletin Al-Maksum, Rabu (28/6/2023) di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang.

Kabid Budaya DPP Babad Banten Ahmad Zaim Syah mengatakan, sangat prihatin sekali ketika selesai shalat maghrib berjamaah di mushalla yang terletak di lantai 1 area kedatangan Bandara Internasional Kualanamu, imam shalat tidak mengumandangkan takbir menyambut Hari Raya Idul Adha 1444 H.

“Terlepas dari perbedaan mazhab dikalangan ormas Islam di Indonesia, pasalnya yang menjadi imam shalat tersebut merupakan seorang pekerja yang bertugas sebagai kebersihan di lantai satu area terminal kedatangan Bandara Internasional Kualanamu”, jelas Zaim.

Sejarah Tradisi Takbiran

Lebih lanjut Zaim mengatakan, dalam hal hukum, takbiran pada Hari Raya Idul Adha merupakan sunnah muakkadah (sunnah yang ditekankan) bagi umat Muslim. Artinya, takbiran ini sangat dianjurkan untuk dilakukan, meskipun tidak diwajibkan. Rasulullah SAW dan para sahabatnya sendiri telah melakukannya sebagai contoh bagi umat Muslim setelah mereka.

“Tradisi takbiran pada dasarnya berasal dari tindakan Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Di dalam kitab hadits, terdapat riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah Saw dan para sahabat seringkali mengumandangkan takbir di tempat-tempat terbuka, seperti pasar dan masjid. Mereka melakukannya untuk mengumumkan kedatangan Hari Raya Idul Adha kepada seluruh umat Muslim”, papar Zaim.

Lanjutnya, takbiran tidak hanya merupakan ungkapan syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, tetapi juga simbol kebersamaan dan kegembiraan umat Muslim dalam merayakan kemenangan iman.

“Dalam sejarahnya, takbiran menjadi momen yang memperkuat persaudaraan umat Muslim dan menyatukan hati mereka dalam kegembiraan”, ungkap Zaim.

Harapannya, semoga PT. Angkasa Pura II dapat memperhatikan keberadaan mushalla di area terminal kedatangan Bandara Kualanamu dengan membentuk Badan Kemakmuran Mushalla yang akan mengurus mushalla tersebut.

“Alangkah naifnya, jika Bandara Kualanamu yang menyandang predikat Bandara Internasional tidak mampu menyediakan imam shalat fardhu di mushalla di area terminal kedatangan Bandara Kualanamu, terkesan tidak menghargai simbol kebersamaan dan kegembiraan umat Islam yaitu menyambut Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah”, pungkas Zaim. (Red).

Pewarta: Awaludin
Editor: Muhammad Rifai